Pengertian Iman Kepada Malaikat Allah
Iman artinya percaya, Beriman kepada Malaikat Allah artinya percaya bahwa malaikat benar” mahluk Allah yang diciptakan dari Nur, dan tidak memiliki sahwat, sehingga selalu taat pada perintah Allah.
Malaikat berasal dari bahasa Arab ‘malak’ yang memiliki arti pembawa pesan, bentuk jamaknya adalah ‘malaikah’. Malaikat diyakini sebagai makhluk surgawi, diciptakan dari cahaya oleh Allah SWT. Hal ini disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh muslim. Hadits tersebut berbunyi,
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم خُلِقَتِ المَلٰئِكَةُ مِنْ نُوْرِ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجِ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ اٰدَمَ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ (HR. Muslim:5314)
“an ‘aa`isyat qaalat qala rasulullahi shallalahu ‘alaihi wa sallam khuliqatil malaaikati min nuri wa khuliqal jaannu min maari min naar wa khuliqa aadama mimmaa wushifalakum
Artinya: “Malaikat diciptakan dari cahaya dan Jin diciptakan dari campuran api, dan adam diciptakan dari tanah.”
Malaikat memiliki peran seperti memuji Allah SWT dan menjalankan hukum alam. Islam bahkan tidak memiliki representasi grafik atau simbolik dari malaikat. Namun demikian, malaikat sering digambarkan sebagai makhluk indah yang bersayap. Malaikat membentuk hierarki dan tatanan kosmik yang berbeda.
Malaikat tidak makan atau minum, tidak memiliki amarah, dan tidak pernah lelah.
{فَلَمَّا رَأَى أَيْدِيَهُمْ لَا تَصِلُ إِلَيْهِ نَكِرَهُمْ وَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً قَالُوا لَا تَخَفْ إِنَّا أُرْسِلْنَا إِلَى قَوْمِ لُوطٍ وَامْرَأَتُهُ قَائِمَةٌ فَضَحِكَتْ} (Surat Hud: 70-71)
Artinya: Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut terhadap mereka. Malaikat itu berkata, “Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-malaikat) yang diutus kepada kaum Lut.” Dan istrinya berdiri (di balik tirai), lalu dia tersenyum.
Malaikat yang pernah dilihat dengan mata telanjang oleh manusia adalah malaikat Jibril. Malaikat Jibril pernah menjumpai Nabi Muhammad SAW.
Itu diceritakan dalam Kitab Shahih Ibn Hiban, dari sahabat Abdullah Ibnu Mas’ud, Rasulullah bersabda:
عن ابن مسعود -رضي الله عنه- أنه قال في هذه الآية: {ولقد رآه نَزْلَةً أُخرى} [النجم: 13]، قال رسول الله -صلى الله عليه وسلم-: رأيتُ جبريلَ عند سِدْرةِ المُنْتَهى، عليه ستُّمائة جَناح، يَنْتَثِرُ من رِيشِه التَّهاوِيلُ: الدُّرُّ والياقُوتُ
Dari Ibnu Mas’ud RA bahwa dia berkata tentang ayat ini, “Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain.” (QS. An-Najm: 13)
Rasulullah SAW bersabda, “Aku melihat Jibril di Sidratul Muntaha, ia memiliki enam ratus sayap yang berhamburan di bulunya intan dan permata dengan warna yang berbeda-beda.”
Malaikat juga tidak pernah berhenti atau merasa bosan untuk menyembah Allah SWT, hal ini diutarakan di dalam Al-Quran surat ke 21 ayat 20 yang berbunyi,
وَاِنَّا لَنَحْنُ الْمُسَبِّحُوْنَ
Artinya: Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih (kepada Allah).(QS: As Shafat: 166)
Meskipun tidak ada riwayat yang mengatakan bahwa kapan malaikat diciptakan, namun banyak yang menganggap bahwa malaikat merupakan ciptaan Tuhan yang pertama, dan tinggal di alam surgawi.
Banyak ulama-ulama memperdebatkan apakah manusia atau malaikat yang memiliki derajat lebih tinggi. Namun di dalam Al-Quran, sujud malaikat kepada Adam sering dianggap sebagai bukti supremasi manusia di atas malaikat. Namun ada juga yang menganggap bahwa malaikat lebih unggul dari manusia karena mereka tidak memiliki amarah dan nafsu.
Iman kepada Allah juga sering dikatakan sebagai kunci kesuksesan seorang hamba kelak di akhirat. Namun, dalam menjalankan iman tersebut tidak sesederhana yang kita bayangkan. Terdapat rukun, cabang, serta segala yang kita alami serta saksikan yang bersinggungan dengan keimanan kita. Pelajari itu semua pada buku Ensiklopedia Iman dibawah ini.
Tugas Malaikat Izrail
Izrail: Malaikat Izrail memiliki tugas dalam mencabut nyawa dari tubuh manusia dan ia akan membawa orang-orang yang beriman ke surga dan orang kafir ke neraka. Malaikat Izrail mencabut nyawa manusia dibantu oleh bawahannya. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran surat As-Sajdah ayat 11 yang berbunyi,
قُلْ يَتَوَفّٰىكُمْ مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِيْ وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَ
Artinya: “Malaikat maut yang diserah untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan”.
Selain itu juga disebutkan dalam Al-Quran surat Al-Araf ayat 37 yang berbunyi,
فَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ كَذَّبَ بِاٰيٰتِهٖۗ اُولٰۤىِٕكَ يَنَالُهُمْ نَصِيْبُهُمْ مِّنَ الْكِتٰبِۗ حَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَتْهُمْ رُسُلُنَا يَتَوَفَّوْنَهُمْۙ قَالُوْٓا اَيْنَ مَا كُنْتُمْ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗقَالُوْا ضَلُّوْا عَنَّا وَشَهِدُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ اَنَّهُمْ كَانُوْا كٰفِرِيْنَ
Artinya: “Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Orang-orang itu akan memperoleh bahagian yang telah ditentukan untuknya dalam Kitab (Lauh Mahfuzh); hingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat) untuk mengambil nyawanya, (di waktu itu) utusan Kami bertanya: “Di mana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah selain Allah?” Orang-orang musyrik itu menjawab: “Berhala-berhala itu semuanya telah lenyap dari kami,” dan mereka mengakui terhadap diri mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.”
Hikmah beriman kepada malaikat
Di dalam buku Lautan Hikmah Menjadi Pribadi Yang Bermanfaat, dijelaskan mengenai bagaimana dengan kita memiliki iman dapat menjadi salah satu dasar untuk menentramkan hati, menenangkan jiwa, serta memberikan arahan dalam diri.
Berikut adalah hikmah yang didapatkan jika kita beriman kepada malaikat:
Malaikat yang wajib kita imani
Adapun 10 Malaikat yang wajib kita imani yaitu,
Hikmah beriman kepada malaikat
Di dalam buku Lautan Hikmah Menjadi Pribadi Yang Bermanfaat, dijelaskan mengenai bagaimana dengan kita memiliki iman dapat menjadi salah satu dasar untuk menentramkan hati, menenangkan jiwa, serta memberikan arahan dalam diri.
Berikut adalah hikmah yang didapatkan jika kita beriman kepada malaikat:
Tugas Malaikat Malik dan Ridwan
Malik dan Ridwan: Malaikat Ridwan memiliki tugas untuk menjaga pintu surga. Sedangkan malaikat Malik memiliki tugas untuk menjaga pintu neraka. Hal ini tertera dalam Al-Quran surat Az-Zukhruf ayat 77 dan 78 yang berbunyi,
وَنَادَوْا يٰمٰلِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَۗ قَالَ اِنَّكُمْ مّٰكِثُوْنَ لَقَدْ جِئْنٰكُمْ بِالْحَقِّ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَكُمْ لِلْحَقِّ كٰرِهُوْنَ
Artinya: “Dan mereka berseru, “Wahai (Malaikat) Malik! Biarlah Tuhanmu mematikan kami saja.” Dia menjawab, sungguh, kamu akan tetap tinggal (di neraka ini). Sungguh, Kami telah datang membawa kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran itu”
Selain itu juga disebutkan dalam Al-Quran Surat Az-Zumar ayat 73 yang berbunyi,
وَسِيْقَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ اِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا جَاۤءُوْهَا وَفُتِحَتْ اَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوْهَا خٰلِدِيْنَ
Artinya: “Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya diantar ke dalam surga secara berombongan. Sehingga apabila mereka sampai kepadanya (surga) dan pintu-pintunya telah dibukakan, penjaga-penjaganya berkata kepada mereka, “Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! Maka masuklah, kamu kekal di dalamnya.”
Tugas Malaikat Mikail
Mikail: Malaikat Mikail adalah malaikat yang bertanggung jawab untuk mengarahkan hujan, makanan tanaman dan rezeki dengan kehendak Allah SWT. Beberapa ulama juga sepakat bahwa malaikat Mikail juga memiliki tanggung jawab atas malaikat yang membawa hukum alam. Malaikat Mikail termasuk dari empat malaikat utama Allah. Hal ini disebutkan dalam sebuah hadits,
Dari Alqamah bin Martsad, dari Abdurrahman bin Sabith, beliau mengatakan,
يُدَبِّرُ الأُمُورَ أَرْبَعَةٌ : جِبْرِيلُ ، وَمِيكَائِيلُ ، وَإِسْرَافِيلُ ، وَمَلَكُ الْمَوْتِ صَلَّى اللَّهُ عَلَى نَبِيِّنَا وَعَلَيْهِمْ وَسَلَّمَ ، فَجِبْرِيلُ عَلَى الرِّيحِ وَالْجُنُودِ ، وَمِيكَائِيلُ عَلَى الْقَطْرِ وَالنَّبَاتِ ، وَمَلَكُ الْمَوْتِ يَقْبِضُ الأَرْوَاحَ ، وَإِسْرَافِيلُ يُبَلِّغُهُمْ مَا يُؤْمَرُونَ بِهِ
Ada 4 malaikat yang mengatur urusan: Jibril, Mikail, Israfil dan Malaikat maut – semoga shalawat dan salam tercurah untuk nabi kita dan mereka. Jibril mengatur angin dan pasukan, Mikail mengatur hujan dan pepohonan, malaikat maut yang mencabut nyawa, dan Israfil menyampaikan kepada mereka apa yang diperintahkan kepada mereka. (HR. Abu Syaikh al-Ashbahani dalam al-Adzamah, no. 294. Hadis ini adalah hadis Maqthu’, karena Abdurrahman bin Sabith adalah seorang tabi’in).
Di dalam sebuah hadits juga pernah disebutkan bahwa malaikat Mikail tidak pernah tersenyum setelah malaikat Mikail melihat bagaimana neraka diciptakan, hal ini disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Anas bin malik, Nabi Muhammad SAW bertanya kepada malaikat Jibril ‘mengapa aku tidak pernah melihat malaikat Mikail tersenyum? lalu malaikat Jibril menjawab, ‘Mikail tidak pernah lagi tersenyum semenjak neraka diciptakan.”
Tugas Malaikat Israfil
Israfil: malaikat Israfil adalah malaikat yang meniup sangkakala di akhir zaman. Malaikat Israfil bertanggung jawab untuk menandai datangnya hari kiamat dengan meniup terompetnya.
Di dalam Al-Quran surat AL-Qamar ayat 6 disebutkan bahwa malaikat Israfil menyerukan kepada sesuatu yang tidak menyenangkan di saat hari pembalasan.
فَتَوَلَّ عَنْهُمْ ۘ يَوْمَ يَدْعُ الدَّاعِ اِلٰى شَيْءٍ نُّكُرٍۙ
“Maka berpalinglah kamu dari mereka, Ingatlah hari ketika seorang penyeru atau malaikat menyeru kepada sesuatu yang tidak menyenangkan di hari pembalasan.”
Artikel Lain Terkait Iman Kepada Malaikat Allah
Artikel Lain Terkait Iman Kepada Malaikat Allah
Pengertian Iman Kepada Malaikat Allah – Dalam cerita rakyat umum, malaikat dianggap sebagai kekuatan alam, gambar hologram atau sebuah ilusi yang baik. Orang Barat terkadang menggambarkan malaikat sebagai bayi kerubin yang gemuk, atau pria yang tampan dan rupawan, atau wanita muda nan cantik dengan lingkaran cahaya yang mengelilingi kepala mereka.
Namun, dalam agama Islam, malaikat adalah makhluk ciptaan Tuhan yang nyata. Malaikat sendiri tidak bisa terlihat dengan kasat mata manusia. Malaikat bukanlah objek yang harus disembah atau didoakan. Malaikat tunduk kepada Tuhan dan menjalankan perintahnya.
Dalam pandangan agama Islam, tidak ada malaikat yang jatuh. Mereka tidak terbagi menjadi malaikat baik atau malaikat jahat. manusia tidak menjadi malaikat setelah menemui ajalnya. Setan bukanlah malaikat, tapi setan adalah golongan jin. Di dalam agama Islam, malaikat harus diimani keberadaannya, harus dipercaya. Mengimani keberadaan malaikat ada di rukun iman yang kedua. Di bawah ini akan dijelaskan iman kepada malaikat beserta nama-nama malaikat yang dipercayai dalam agama islam.